Sabtu, 02 Agustus 2008

Tentang Menjadi Dirimu yang Lebih Bahagia

Cinta, sukses, dan bahagia adalah 3 hal yang sangat diinginkan. Tetapi bahagia cenderung menjadi hal yang utama..

Kebahagiaan bersifat sangat subyektif. Setiap orang mempunyai penghayatan yang berbeda terhadap kebahagiaan. Contohnya, ada perempuan yang bilang bahwa ia akan bahagia bila dicintai pasangan bilang bahwa ia akan bahagia bila dicintai pasangan. Perempuan lain mengatakan bahwa ia akan merasa bahagia jika bisa mencintai pasangan dan membuat pasangan merasa bahagia.
Orang yang lain menempatkan keberhasilan dalam karier, keberhasilan finansial sebagai sumber bahagia. Ada yang memprioritaskan anak-anak dan keluarga. Yang lain, pada banyaknya teman yang ia miliki. Sementara yang lainnya lagi pada bagaimana ia bisa menikmati kesehariannya setiap hari dengan damai.

Tergantung diri sendiri

Pada dasarnya kita memiliki kemampuan untuk bisa merasa bahagia. Kemampuan ini tidak datang dari mana-mana, kok. Kemampuan ini adalah sesuatu yang sudah built-in di dalam diri kita. Tuhan sendiri yang memberi mengapa ada orang-orang yangcenderung tidak bahagia dengan hidupnya? Menurut Niven, seorang psikolog, orang-orang yang tidak bahagia cenderung membiarkan dirinya melakukan hal-hal yang justru membuat dirinya menjadi terganggu. Sebaliknya orang yang bahagia membiarkan dirinya untuk merasa bahagia.

Jadi, pada dasarnya semua berpulang pada bagaimana kita mengelola cara pikir. Yang jelas, orang yang mampu berfikir positif terhadap segala hal, biasanya memiliki sikap yang positif. Sikap ini akan terarah tidak hanya kepada dirinya sendiri, melainkan juga kepada orang lain di sekitarnya. Dan hal ini tentu saja membuatnya lebih mudah untuk menjadi bahagia.

Di lain pihak, ketika kita justru membiarkan pikiran negatif berkembang, hal itu berarti self sabotage - sabotase pada diri sendiri. Ironisnya, kita sering kali melakukan self-sabotage tanpa menyadarinya. Padahal pikiran dan sikap negatif berpotensi menghancurkan diri sendiri, karena bawah sadar kita akan meyakininya. Contohnya adalah ketika kita menyesali pasangan hidup kita, ketika merasa tidak puas dengan kehidupan, menganggap diri kita jelek, bahkan ketika kita mengatakan “seandainya saja...” dan masih banyak contoh lainnya.

sumber : http://www.rumahcantikcitra.co.id

1 komentar:

Anonim mengatakan...

kadang sbg wanita keinginan tampil cantik didepan cowok adl suatu kewajaran tapi di saat rasa gundah datang dikarenakan keadaan yang membuat seorang cewek berbeda dgn cwek yang laen(percintaan,karir,kehiduan sosial lain),brusaha berfkir positif lumayan susah,, tapi disisi laen kita dituntut untuk tetep move on dgn semua keadaan,yang jelas harus siap dengan apa yang terjadi aj. tetep bersyukur dengan ap yang udh dberikan ALLAH. Jgn lupa senyum,tetep semangat..