Minggu, 21 September 2008

Sabtu, 20 September 2008

Mengatur Pengeluaran untuk Kencantikan

Pertama-tama, bagilah kelompok keperluan kecantikan menjadi du, yakni perawatan dan penampilan. Produk perawatan adalah produk yang berkaitan dengan perawatan diri, seperti perawatan wajah (seperti susu pembersih, perawatan rambut (seperti sampo, dan perawatan tubuh (seperti sabun badan).

Sementara itu, produk penampilan adalah produk yang berkaitan dengan penampilan seseorang, seperti rias wajah (sering disebut make up, seperti lipstik, eye shadow, maskara, blush on, dan lainnya, penampilan rambut (seperti hair spray, dan penampilan tubuh.

PERAWATAN
Idealnya, Anda sudah punya daftar jelas tentang produk-produk perawatan apa saja yang Anda perlukan. Biasanya, pengeluaran uang untuk produk perawatan umumnya tetap setiap bulan. Sampo misalnya. Bila Anda memakai secara rutin dua hari sekali, maka mungkin sebotol sampo bisa habis tiap satu bulan. Jadi, sebulan sekali Anda mesti beli sampo. Begitu juga dengan susu pembersih untuk wajah. Dengan pemakaian yang rutin tiap hari, Anda mungkin harus membeli susu pembersih tiap bulan. Begitu seterusnya.

Dengan demikian, jumlah pengeluaran uang untuk produk-produk perawatan pada umumnya berjumlah tetap tiap bulan. Kecuali - tentu saja - bila ada perubahan merk yang Anda beli, atau ada perubahan dalam frekuensi pemakaian.
Sekali lagi, ada baiknya Anda menuliskan lebih dulu produk-produk perawatan apa saja yang Anda butuhkan. Barulah setelah itu Anda tuliskan berapa uang yang akan dikeluarkan untuk membeli tiap produk tersebut.

PENAMPILAN
Wanita seringkali boros dalam mengeluarkan uang untuk membeli produk penampilan. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa wanita mudah sekali terpikat iklan kecantikan yang berkaitan dengan produk penampilan. Inilah yang menyebabkan pengeluaran uang untuk produk penampilan berubah-rubah. Beda dengan pengeluaran untuk produk perawatan tetap.

Penampilan juga sangat berpengaruh kepada rasa percaya diri seseorang. Tidak seperti produk perawatan yang memang perlu, pembelian produk-produk penampilan sering berdasar emosi belaka, bukan pada kebutuhan. Kita seringkali melihat seorang wanita yang lewat di sebuah gerai kecantikan, kemudian tiba-tiba tertarik pada maskara, pensil alis, dan eye liner. Lalu tanpa berpikir panjang, ia langsung membelinya. Padahal belum tentu ia membutuhkan produk-produk itu.

Di sinilah hebatnya pihak produsen. Ia senantiasa berusaha memajang produknya dengan menarik. Belum lagi diciptakan berbagai alasan bagi wanita agar mau membeli produk tersebut (kendati sebelumnya tak memakai produk itu toh juga tetap cantik). Nah, bila emosi dituruti, maka pembelian produk-produk penampilan seringkali tidak ada habisnya.

Untuk itu, di bawah ini ada sejumlah tips bagi Anda dalam membeli produk-produk penampilan:
1. Tetapkan sejumlah anggaran tertentu dalam membeli produk-produk penampilan, dan patuhi anggaran tersebut. Cara membantu Anda mengendalikan diri dalam membeli produk-produk penampilan. Tidak ada persentase anggaran yang tepat untuk menentukan berapa besarnya pengeluaran untuk itu karena kebutuhan setiap orang berbeda-beda, dan hanya Anda sendirilah yang tahu berapa besar kebutuhan Anda. Sama seperti pada produk perawatan, akan lebih baik kalau Anda menuliskan lebih dulu di atas kertas, produk-produk penampilan apa saja yang Anda butuhkan dan berapa jatah pengeluaran masing-masing produk tersebut. Lalu jumlahkan semuanya, maka itulah anggaran Anda untuk pengeluaran bulan itu.

2. Disiplinkan diri Anda. Bila Anda tidak membutuhkan lipstik dengan warna ungu misalnya, maka jangan beli lipstik warna ungu, sebagus apa pun warna yang Anda lihat pada lipstik di toko itu, seberapa pun murahnya, atau sebagus apa pun iklannya. Ingat, Anda hanya membeli produk penampilan yang memang Anda butuhkan. Kalau memang Anda memerlukannya, barulah sebaiknya produk tersebut Anda beli.

Sabtu, 06 September 2008

Musik dan Tipe Kepribadian Anda

SELERA musik dan tipe kepribadian ternyata berkaitan sangat erat. Berdasarkan suatu riset berskala dunia, musik favorit bisa jadi merupakan cermin kepribadian diri Anda.

Penelitian ilmiah tentang hubungan selera musik dengan kepribadian dilakukan Professor Adrian North dari Heriot-Watt University. Dengan melibatkan puluhan ribu orang di seluruh dunia, ia mengklaim risetnya sebagai penelitian terbesar untuk jenis riset serupa yang pernah dilakukan sebelumnya.

Kepada BBC, Jumat (5/9), North menggambarkan risetnya ini sebagai suatu hal yang mengejutkan dan signifikan. "Kami selalu menduga adanya hubungan antara selera musik dan kepribadian. Ini adalah untuk pertamakalinya bahwa kami telah berhasil menelitinya dalam detil yang nyata. Belum pernah ada satu pun yang meneliti dengan skala seperti ini sebelumnya," tegasnya.

Hasil temuan paling menarik dari riset North adalah adanya kemiripan antara penggila musik klasik dan heavy metal. "Salah satu yang paling mengejutkan adalah adanya kesamaan antara penggemar musik klasik dan heavy metal. Mereka sama-sama kreatif, tenang tetapi tidak outgoing," ungkapnya.

North juga menyatakan riset ini akan sangat berguna bagi kepentingan marketing. "Jika Anda memahami selera musik seseorang, maka Anda akan dapat mengatakan seperti pada pribadinya, siapa dan menjual apa," tambahnya.

Dalam risetnya, North meminta lebih dari 36.000 partisipan dari seluruh dunia untuk merata-ratakan 104 jenis musik. Mereka juga ditanya mengenai aspek kepribadian. Riset ini masih akan berlanjut dan Prof North, yang juga Dekan Fakultas Psikologi Heriot-Watt University, berencana melibatkan partisipan untuk ikut ambil bagian mengisi kuisioner singkat secara online.

Musik dan Tipe Kepribadian Anda :

BLUES : Percaya diri tinggi , kreatif, outgoing, gentle dan tenang
JAZZ : Percaya diri tinggi, kreatif, outgoing dan tenang
CLASSIC : Percaya diri tinggi, kreatif, introvert dan tenang
RAP : Percaya diri tinggi, outgoing
OPERA : Percaya diri tinggi, kreatif, gentle
COUNTRY dan WESTERN : Pekerja keras, outgoing
REGGAE : Percaya diri tinggi, kreatif, bukan pekerja keras, outgoing, gentle dan tenang
DANCE : Kreatif, outgoing, tidak gentle
INDIE : Percaya diri rendah, kreatif, bukan pekerja keras, tidak gentle
BOLLYWOOD : Kreatif, outgoing
ROCK/HEAVY METAL : Percaya diri rendah, kreatif, bukan pekerjakeras, tidak outgoing, gentle, tenang
POP : Percaya diri tinggi, tidak kreatif, pekerja keras, outgoing, gentle, tidak tenang
SOUL : Percaya diri tinggi, kreatif, outgoing, gentle, tenang

sumber: http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/05/1558234/musik.dan.tipe.kepribadian.anda

Remaja Puber Perlu Arahan Positif

KONDISI psikologis remaja yang sedang puber cenderung mudah bosan dan emosinya labil. Karena itu butuh bimbingan yang tepat agar tidak berakibat fatal pada masa depan mereka. Demikian disampaikan Dr Yuliarto Dwi M saat memberikan materi mengenai kesehatan reproduksi remaja pada semiloka Semiloka Program Keluarga Berencana Nasional di Pendopo Kelurahan Banjarmendalan Lamongan, Kamis (28/8).

Pada masa puber, menurut Yuli, remaja sering bereaksi secara berlebihan dan selalu ingin mencoba sesuatu tanpa berfikir risikonya dengan matang. Mereka cenderung memiliki perilaku yang jika tidak dibimbing dengan baik akan berakibat fatal bagi masa depan mereka.

Yuli menyebutkan fakta penelitian yang dilakukan terhadap pelajar SMP di Bandung tahun 1991. Dari penelitian itu 10,53 persen diantara remaja masa puber pernah melakukan ciuman bibir, 5,6 persen pernah ciuman dalam (lidah) dan bahkan 3,86 persen pernah melakukan hubungan seks.

Untuk menghindarkan generasi muda dari masa depan yang suram, selain dengan taat beribadah juga perlu mengarahkan remaja mengisi waktu sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan melalui olahraga, kesenian maupun gerakan pramuka, kata Yuli.

Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Lamongan Fadeli mengatakan menjawab semakin tingginya tuntutan terhadap revitalisasi gerakan pramuka untuk menjawab tantangan generasi muda sekarang, satuan-satuan karya (Saka) yang ada diinstruksikan lebih diaktifkan kembali. Dalam pramuka sebenarnya ada wadah yang sanggup memberi jawaban terhadap tuntutan generasi muda sekarang.

Saka Kencana dan Saka Bhakti Husada perlu diaktifkan kembali. Saka Kencana berada di bawah Dinas Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Sosial. Saka Bhakti Husada di bawah Dinas Kesehatan. Di Lamongan juga baru saja dibentuk Saka Wira Kartika dibawah Koman do Distrik Militer 0812 Lamongan, tuturnya.

Sumber : http://www.kompas.com/read/xml/2008/08/29/0418034/remaja.puber.perlu.arahan.positif